Diamma.com – Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar acara tahunannya, yaitu Sekaten. Sekaten atau Upacara Sekaten adalah sebuah upacara ritual di Kraton Yogyakarta yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Upacara ini dilaksanakan selama tujuh hari, yaitu sejak tanggal 5 Mulud (Rabiulawal) sore hari sampai dengan tanggal 11 Mulud (Rabiulawal) tengah malam.
Salah satu rangkaian acara dari Sekaten yaitu adanya Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) yang digelar di alun-alun Utara kota Yogyakarta. Acara ini digelar dari tanggal 10 November 2018 dan akan berakhir akhir bulan ini.
Layaknya pasar malam di Jakarta, Pasar Malam Perayaan Sekaten mulai dari sore hari sampai menjelang pagi hari. Antusias warga yang sangat besar, membuat warga memanfaatkan acara Sekaten ini sebagai sarana hiburan rakyat.
Banyak dari mereka yang berjualan, mulai dari jualan makanan dan pakaian. Bahkan ada pula wahana permainan. Mulai dari wahana permainan kora-kora, ombak cinta arjuna, bombom car, bianglala, dan ayunan. Tiap wahana dikenakan tarif mulai dari 8000 rupiah sampai dengan 10000 rupiah.
Namun sangat disayangkan suasana di alun-alun Yogyakarta saat itu sedikit kurang tertib. Masih banyak pengunjung yang dengan enaknya membuang sampah sembarangan.
Hal ini membuat Indah, salah seorang pengunjung merasa risih. Ia mengatakan bahwa kelalaian tersebut terjadi karena tidak ada petunjuk yang jelas mengenai peringatan membuang sampah pada tempatnya.
Tidak hanya itu, masalah lain yang terjadi adalah lagi-lagi kurangnya pengaturan antara jalur keluar-masuk pengunjung yang mengakibatkan keadakaan sangat berdesakan.
“Menurut aku sekaten selalu ramai dan butuh pengatur acara supaya pengunjung gak susah masuk atau keluar.” Kata Rizka Ayu, salah satu pengunjung kelahiran tahun 1997 itu.
Indah, 19 tahun, menambahkan agar kedepannya acara ini mencoba untuk menambahkan pengaturan jalur keluar-masuk pengunjung.
Reporter: Rafika Rani
Editor: Siti Nurmayani Putri