Diamma.com – Wakil presiden West Ham, Karren Brady, mengaku kalau Slaven Bilic tidak bisa lepas dari ketergantungannya terhadap Dimitri Payet dan seketika kehilangan ide.
Bilic dipecat dari kursi kepelatihan West Ham pada hari senin lalu setelah hanya memenangkan 2 dari 11 pertandingan dan saat ini tercecer di peringkat 18 Premier League. Padahal, di musim perdananya melatih, dia berhasil memecahkan rekor West Ham yaitu meraih 62 poin di Premier League dengan Payet sebagai figure andalannya.
“Dalam 6 bulan pertamanya, ketika Payet berhasil membangkitkan semangat tim, terkadang Bilic tampak termenung seolah-olah dia menganggap ini hanyalah sebuah keberuntungan dan mungkin tidak akan berlanjut,” kata Brady.
Pada Januari 2017 lalu, Payet bergabung kembali dengan mantan klubnya, Marseille, setelah memberontak untuk tidak mau lagi bermain kepada West Ham. Hengkangnya Payet dari West Ham menjadi titik awal performa buruk tim pada musim 2017/2018.
“Dia tidak pernah benar-benar pulih dari ketergantungannya setelah Payet memberontak dan memilih untuk kembali ke Marseille,” jelas wakil presiden West Ham ini.
“Bilic benar-benar kehabisan ide dan akhirnya pergi dari klub kurang dari setahun setelah kepergian Payet,” lanjut Brady.
Pasalnya, setelah kepergian Payet, West Ham jorjoran mendatangkan beberapa pemain bintang untuk memperkuat squad seperti Javier Hernandez, Pablo Zabaleta, Joe Hart, dan Marko Arnautovic. Sayangnya, kedatangan pemain-pemain ini belum bisa memenuhi keinginan Bilic seperti yang Payet lakukan sebelumnya.
Sekarang, klub yang berjuluk The Hammers ini, ditangani oleh David Moyes yang merupakan mantan pelatih Everton, Manchester United, dan Sunderland sebagai suksesor Bilic hingga akhir musim nanti.
Penulis: Adhyasta Dirgantara
Editor: Alya Farah
(Dilansir dari beberapa sumber)