Diamma.com – Belakangan ini media sosial kembali menarik perhatian para remaja terutama para siswa-siswi yang masih bersekolah dengan sebuah tren permainan yang bernama Skip Challenge atau Pass Out Challenge. Banyak anak-anak muda yang tertarik untuk mencoba memainkan permainan ini.

Permainan ini menjadi viral karena sebuah video yang di unggah di media sosial. Walaupun permainan ini terlihat menantang, tetapi bahaya yang di timbulkan justru dapat berakibat fatal, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Dampak yang ditimbulkan saat melakukan tren ini sangat besar. Saat melakukan tantangan ini, peserta harus ditekan dadanya sekeras mungkin selama beberapa waktu sehingga peserta yang dadanya tertekan akan kekurangan oksigen yang mengalir ke otak, dan dapat menyebabkan sesak napas atau pingsan seketika, bahkan bisa berakibat lebih parah yaitu kematin. Tergantung pada berapa lama penekanannya dan daya tahan tubuhnya.

Sebelum ramai di media sosial, tren ini sebelumnya muncul di Inggris pada tahun 2005. Pada saat itu tren ini lebih dikenal dengan Chocking game, yang telah menimbulkan sejumlah kematian.
Salah satu korban yang meninggal yaitu Karnel Haugthton asal Birmingham, pada 1 Juni 2016 lalu. Korban meninggal karna sesak napas. Pihak keluarga tidak percaya bahwa sang putra meninggal dengan cara yang tak lazim tersebut.

Banyak alasan kenapa banyak anak muda berani melakukan permainan ini, entah itu karna ingin menunjukan keberanian, mengurangi kebosanan, bahkan karena paksaan. Untuk saat ini sudah ada larangan keras dari Mendikbud untuk para siswa-siswi yang berani memainkan permainin ini. Bila ada siswa/i yang terlihat memainkan permainin ini maka akan diberikan sanksi tegas.

“Permainan Skip Challenge sangat berbahaya bagi siswa dan ini harus diberikan larangan keras. Guru dan Kepala Sekolah perlu memberikan perhatian terhadap aktivitas siswa di lingkungan sekolah,” kata Mendikbud di sela-sela kunjungan kerjanya ke Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2017).

 

 

 

Penulis : Aslam Jusuf / Foto : tribunnews.com

Editor : Noviani

(Dilansir dari beberapa Sumber)