1482313112655Diamma.com – Setelah beberapa kali melakukan aksi demo serupa di atas baliho, Agustinus Woro (48) pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali melancarkan aksinya dekat halte Harmoni, Jakarta Pusat. Dengan membawa spanduk yang bertuliskan ‘Panti sosial bukan penjara, anak jalanan bukan penjahat’ Ia memulai aksinya sedari pagi hingga malam di atas baliho , ditemani beberapa satpam yang berjaga di bawah.

Sebelumnya Agustinus pernah melancarkan aksi-aksi serupa di beberapa tempat seperti baliho Senayan (2013), baliho Lebak Bulus dan baliho Grogol. Pada tuntutan sebelumnya, dia memanjat baliho dikarena rasa kecewa atas penanganan hukum kasus kematian keponakannya.

“Saya kecewa dengan kematian keponakan saya namanya David Natalis, siswa kelas 2 STM di sana. Saya sudah ke polisi di sana tapi tidak dituntaskan,” kata Agustinus di Mapolsek Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Pakaian yang digunakkan untuk setiap aksi demo ini pun selalu sama, khas dengan kaos merah, dan mengenakkan celana hitam. Selama menjalankan aksinya ini, Agustinus tidak mengindahkan teriakkan para warga yang memintanya untuk turun dari atas.

“Belum mau turun dia mas, sudah saya sorot pakai senter, tetep aja begitu. Polisi sudah sempat kesini terakhir tadi jam 17.00 WIB. Tapi nyerah kayaknya,” ujar satpam ruko, Adnan (27) di sekitar lokasi, di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (20/12)

Agustinus terus bertahan dengan aksinya hingga berjam-jam di atas baliho. Sekitar pukul 20.00 WIB dirinya sempat turun dari puncak tiang, hanya untuk mengambil jaket yang digantung tak jauh dari posisinya semula.

Kasi Sudinsos kecamatan Kebon Jeruk, Dalmaji sempat memberikkan keterangan mengenai gangguan jiwa yang diderita Agustinus. “Ketika diadakan tes assessment, kelihatan ada gangguan jiwa. Maka, diklasifikasikan ke dalam Orang Dengan Masalah Kejiwaan (OMDK),” ujarya Jumat (16/12).

 

 

Penulis : Anastasya Ayu Ferdianti / Foto : detik.com

Editor : Noviani W

(Dilansir dari berbagai Sumber)