376B9D3700000578-3750173-image-a-26_1471683029735Diamma.com – Jika laki-laki kaya jatuh cinta dengan wanita miskin mungkin sudah biasa, atau wanita cantik menikah dengan pria jelek. Namun bagaimana kalau kamu melihat seorang menantu jatuh cinta bahkan menikah dengan mertuanya sendiri.

Dilansir dailymail, Senin (23/8/2016), “cinta tidak mengenal usia” sepertinya kata itu tepat untuk menggambarkan sosk Suraj Mahto, 22 tahun. Pasalnya, dia jatuh cinta kepada ibu mertuanya dan menikahinya.

Pada bulan Juni lalu, dirinya menjadi pemberitaan utama karena meninggalkan isterinya, Lalita dan menikahi ibunya, Asha Devi, 42 tahun. Benih cinta tumbuh di antara mereka saat, Devi datang ke rumah Latila di desa Puraini, India.

Perbedaan usia sampai 20 tahun, mereka jatuh cinta saat dia jatuh sakit dan Devi merawatnya. Lalita mengetahui perselingkuhan tersebut, ketika melihat suaminya menghubungi ibunya sampai berjam-jam lamanya.

Mengetahui hal tersebut, Lalita mengatakan kepada ibunya untuk meninggalkan rumah mereka, tetapi ibunya tidak mau. Begitu juga dengan Ayah Lalita yang bekerja di sebuah pabrik di Delhi, tidak bisa menghentikan kelakukan istrinya tersebut.

Tidak bisa menahan cinta yang telah menyerangnya, Mahto, bapak dari dua anak laki-laki ini bersama dengan Devi pergi dari desa tersebut dan menikah pada tanggal 1 juni. Sayangnya, selama pernikahan dua bulannya itu, Mahto menyadari hal gilanya tersebut.

“Sekarang, saya telah menyadari kebodohan saya. Saya mengakui, bahwa saya telah melakukan hal bodoh dan tidak akan pernah mengulanginya.”

Dia mengatakan, bahwa dirinya akan pergi berlutut dan memohon dihadapan Lalita untuk kembali menjadi istrinya lagi, “Sekarang, saya tidak lagi memperlakukan Devi sebagai istri saya. Karena saya sudah mulai mengaggapnya ibu.”

Sama halnya dengan Mahto, Devi juga berusaha untuk membatalkan tindakan gilanya bersama menantunya itu, “Tidak lama lagi saya akan memperlakukannya sebagai menantu bukan suami. Kita sudah memiliki surat perceraian di pengadilan dan saya ingin kembali ke suami saya secepatnya.”

Penulis : Rosa Febryanty Razak