IMG_2420Diamma.com – Mantan Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa Indonesia mau tidak mau harus siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam orasi ilmiah yang diadakan pada acara Dies Natalis ke-54 Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Kamis 16 April 2015 tersebut SBY menjelaskan mengapa MEA harus dijalankan ditengah isu publik yang kurang mendukung.

“Isu publik yang beredar seolah-olah pesimis dengan adanya pasar bebas. Ingat bahwa untuk sejahtera kita butuh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan itu dari investasi, ekspor-impor, dll,” ujarnya. SBY menambahkan dengan adanya MEA juga dapat membuka lapangan kerja dan transfer teknologi yang berguna bagi Indonesia. “Bayangkan jika kita (RED- Indonesia) menutup diri, pertumbuhan ekonomi kita akan melambat sedangkan jumlah penduduk kita meningkat dan jumlah pengangguran juga meningkat, bagaimana menyelesaikan hal tersebut jika kita tidak membuka diri,” paparnya di hadapan kurang lebih 900 wisudawan.

SBY mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir, hubungan ekonomi antar negara dengan instrumen pasar bebas adalah hal yang biasa. Tidak mungkin suatu negara terus melakukan ekspor dan tidak mungkin juga suatu negara terus mengalami surplus. “Jangan khawatir dengan Indonesia membuka diri. Karena investasi dan ekspor impor merupakan hal yang biasa, karena di zaman globalisasi ini kita saling ketergantungan dengan negara lain,” tuturnya.

 

Reporter : Hafdal Syahputra / Fotografer : Hafdal Syahputra

Editor : Kardina Chairunnisa