ii_149f06e59657456eDiamma.com-Instiut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya rupaya belum puas berkarya di bidang teknologi. Pasalnya setelah menciptakan sapu angin, yakni mobil cepat ramah lingkungan yang popular pada kontes mobil beberapa waktu lalu, kini para mahasiswa ITS kembali bereksperimen, tentunya masih berhubungan dengan teknologi otomotof.

(23/11/2014) ITS pamerkan bus listrik hasil karya mereka di kawasan Taman Bungkul, Surabaya. Dengan panjang 5 meter, lebar 2,3 meter dan tinggi 2,8 meter, bus listrik karya anak bangsa ini mampu mengankut 25 – 30 penumpang. Namun, hanya terdapat sembilan seat di dalamnya, dan sisanya berdiri, karena dalam bus tersebut disediakan tali untuk para penumpang berpegangan.

Tak hanya itu, Dengan daya 60 kilowatt, bus yang bisa mengangkut 26 penumpang ini mampu melahap jarak tempuh sejauh 160-200 kilometer untuk sekali isi (charge) baterai yang diisi selama delapan jam. Rektor ITS, Triyogi Yuwono, mengatakan, produksi bus listrik ini menjadi cara ITS untuk menjawab krisis energi dan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi,“lewat inovasi teknologi, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih cepat. Bukan dengan demonstrasi anarkistis,” ujar Triyogi.

Triyogi juga mengatakan keunggulan bus listrik ini adalah mampu menghemat biaya operasional hingga 40 persen dibandingkan bus konvensional.Meski tanpa BBM, bus listrik ITS pun cukup nyaman karena dilengkapi dengan penyejuk udara (AC).

(Di kutip dari beberapa sumber)

Reporter : Rizky M. Akbar / fotografer : google.com

Editor: Dewi Savitri