images-7Diamma.com – Akhir-akhir ini, warga dunia diresahkan oleh isu yang menegangkan yaitu pemberontakan kelompok yang menamai dirinya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Islamic State of Iraq and Lebanon (ISIL) dan dikenal juga dengan nama Daulah Islam (DI). Di Indonesia sendiri, telah beredar beberapa video tentang keberadaan paham ISIS di Indonesia dan kurang lebih 56 WNI ikut berjuang menegakan negara ISIS di wilayah Iraq dan Suriah, diinfokan 4 dari mereka telah tewas di wilayah tersebut.

Amerika Serikat yang dianggap sebagai polisi dunia pun ikut turun tangan dalam menangani pemberontakan ISIS tersebut. Dengan meminta dukungan dari kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK), AS bekerjasama untuk menyelesaikan pemberontakantersebut. PKK sendiri ialah kelompok yang dianggap dunia internasional sebagai teroris karena mencoba menentang pemerintah Turki yang tidak lain merupakan salah satu sekutu dekat AS di Timur Tengah.

Namun, karena AS dan PKK memiliki kesamaan dalam memandang ISIS yang dirasa merupakan bahaya laten, maka keduanya bersatu untuk menumpas habis ISIS. Hal tersebut dikarenakan bukan hanya kaum Yazidi dan Nasrani yang diserang oleh ISIS, tetapi juga kaum Kurdistan. Seperti perang yang terjadi di Iraq, perang tersebut dinilai merupakan perang yang memiliki konsekuensi besar, mengingat faksi Kurdi lain yang gagal membendung Daulah Islamiah.

“Perang ini akan terus berlanjut sampai kami berhasil menumpas Daulah Islam, ” ujar Rojhat, salah satu pejuang Kurdi yang terbaring di rumah sakit ibukota wilayah Kurdi karena terluka saat perang memperebutkan kota Makmur dari DI.

Kelompok Kurdi berharap, dengan membantu AS dalam menumpas ISIS bisa membantu mereka untuk mendapatkan kemerdekaan wilayahnya yang berada dibawah wilayah kekuasaan Turki.

 

 

Reporter : Amos Sury’el Tauruy / Foto : google

Editor : Rachma Putri Utami

(dikutip dari Antara News dan Jawa Pos)