Diamma.com –. Kamis kemarin, 28 November 2013 film ‘Ketika Bung di Ende’ ditayangkan di Studio XXI Djakarta Theater M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Film yang digarap dan sekaligus pertama kalinya ditayangkan oleh pemerintah ini disutradarai oleh Viva Westi yang sekaligus menjadi penulis skenario dan dibantu oleh Tb. Deddy Safiudin. Beberapa artis pun turut serta dalam film tersebut seperti Baim Wong yang berperan sebagai Bung Karno, Paramitha Rusady sebagai Inggit Ganarsih, dan didukung oleh artis lain seperti Tio Pakusadewo dan Ninik L. Karim serta melibatkan penduduk lokal Ende.
Film tersebut mengisahkan tentang pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada masa kolonial Belanda. Pengasingan Bung Karno selama empat tahun di Ende merupakan fase pembentukan jiwa dirinya, ia tak hanya memikirkan bagaimana caranya mengusir penjajah, namun memikirkan juga tentang tanah airnya. Di Ende pula Bung Karno belajar mengenai agama-agama di dunia. Dalam film tersebut diharapkan dapat membangun rasa nasionalisme di kalangan generasi muda, serta mengangkat nilai-nilai kearifan lokal. Itulah mengapa latar tempat yang diambil oleh kreator film tersebut adalah Ende, NTT.
Pembuatan film tersebut merupakan bagian dari grand design Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam mewujudkan pendirian Museum Presiden. Museum itu didirikan di lingkungan Istana Bogor dan ditargetkan akan rampung pada April 2014. “Film Ketika Bung di Ende akan menjadi koleksi museum tersebut,” jelasnya. Dirjen Kemendikbud , Prof. Kacung Marijan mengatakan, “berdasarkan UU No. 33 tahun 2009 tentang perfilman, pemerintah berkewajiban memfasilitasi pembuatan film untuk memenuhi ketersediaan film Indonesia,” tutupnya.
Reporter : Amos Sury’el Tauruy / Fotografer : Amos Sury’el Tauruy
Editor : Zeldjian Poetera Athallah