Diamma.com – Rabu (20/11/2013) pukul 19:00 WIB berlangsung acara “Ngobrol Pro Kontra Akun Anonim di Media Sosial”. Acara yang diselenggarakan oleh Tempo digelar langsung di Coffe Toffe, Hang Lekir, Jakarta Pusat. Acara tersebut mendatangkan pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya seperti Pepih Nugraha selaku Manager Kompasiana, Ade Armando (Pakar Komuikasi UI), Enda Nasution (Pakar Sosial Media) dan Sammy (Ketua Standup Indonesia).
Turut hadir pula Wahyu Dhyatmika selaku Redaktur Pelaksana Tempo yang pada kesempatan tersebut menjadi moderator. Para Bloger dan orang-orang yang tertarik dengan pembahasan tersebut pun turut serta dalam acara tersebut. Acara ngobrol ini membahas tentang adanya pro dan kontra terhadap akun anonim di media sosial twitter.
Ketika obrolan berlangsung terdapat pro dan kontra diantara para pembicara, sebagian pembicara pro terhadap
akun Anonim sedangkan lainnya kontra terhadap akun tersebut. Ade Armando berpendapat bahwa kehadiran media sosial sangatlah penting untuk demokrasi di Indonesia, “kehadiran media sosial itu sangat penting sekali untuk demokrasi di Indonesia” ujarnya.
Ia menambahkan kehadiran media sosial juga harus dibarengi dengan tanggung jawab akan informasi yang disampaikan, “kita harus bertanggung jawab terhadap semua informasi yang kita sampaikan ke publik” tambah Pakar Komunikasi UI tersebut.
Saat moderator membuka sesi tanya jawab, banyak sekali penanya yang berusaha untuk mencari kelemahan dari instansi-instansi yang terkait dalam hal ini, salah satunya Kemeninfo (Kementrian Komunikasi dan Informasi). Ketegangan tidak hanya terjadi didalam ruangan, di twitter pun banyak mention yang masuk ke akun acara, salah satunya adalah followers yang kontra terhadap Akun Anonim, “yang percaya anonim dipertanyakan kesadaran dan kesehatan nalarnya dan akun anonim yang menyebar berita gak jelas tak lebih dari pengecut”, tuturnya.
Di sisi lain ada followers yang pro, ia memuji akun Anonim dan mengatakan bahwa ia lebih percaya akun tersebut dibandingkan dengan partai politik, “lebih percaya akan anonim dari pada partai politik” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa situasi ngobrol santai memanas dalam media sosialtwitter saat acara berlangsung.
Reporte: Amos Sury’el
Tauruy / Fotografer: Amos Sury’el Tauruy
Editor: Rachma Putri