Diamma.com – Sudah berjalan selama tiga bulan perpustakaan UPDM (B) disentralisasikan, namun seakan tak ada hentinya kekurangan yang dirasakan.
Sistem yang dibuat masih seperti sebelumnya yang dibagi kedalam tiga fakultas, yakni FISIP, FE, dan Fikom. Berbeda dengan Fikom yang memiliki banyak tenaga penjaga dan pelayanan perpus, terlihat FE dan FISIP yang hanya memiliki satu penjaga saja.
Menurut Selamet yang merupakan petugas penjaga segaligus Kepala Bagian Perpustakaan FISIP, hal ini terjadi karena telah menjadi kebijakan pimpinan UPDM (B) dan kurangnya karyawan dirasa menjadi salah satu penyebabnya.
Lanjutnya, kedisiplinan mahasiswa pun menjadi salah satu faktor pelayanan yang diberikan. Seperti kurangnya rasa kesadaran untuk tidak membawa tas, dan minum ini memicu teguran yang dirasa dapat mengurangi kenyamanan. “Bukan apa-apa, kami hanya menjaga harta (buku-buku-red). Kalau membawa tas kedalam perpus, nanti takut ada yang hilang, ini hanya mengantisipasi, yang namanya manusia kadang lupa, walaupun ada juga unsur kesengajaan.”
Ia pun berharap, agar sentralisasi perpustakaan ini tidak hanya sekedar perpindahan tempat, tapi juga kemauan untuk bersama menyatukan perpustakaan menjadi satu kesatuan. “Kalau ada kemauan untuk menyatukan, mungkin dari kinerja staffnya dapat diatur dan dibagi-bagi. Ada yang mengontrol, mengentri buku, dan ambil data. Tempatnya terkontrol, sistemnya terkontrol, bukunya terkontrol dan mahasiswa pun terkontrol.”
Reporter: Dewi Savitri
Editor: Frieska M.