Diamma.com – Jelang Idul Fitri 1433 H, atau H-6 lebaran aktivitas penumpang di terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur terpantau belum meningkat. Tercatat jumlah penumpang yang telah diberangkatkan hari ini berkisar di angka 1.300 penumpang.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Dwi Basuki mengatakan jumlah tersebut masih dianggap wajar dan sama dengan yang terjadi pada hari minggu kemarin. “Kemarin itu karena libur, makanya memang banyak penumpang. Untuk hari ini, diprediksi tidak jauh dengan jumlah hari kemarin, ya berkisar 13.000 lebih,” ujar Basuki.
Hal tersebut lanjut Basuki dikarenakan salah satunya adalah adanya program mudik gratis yang diselenggarakan berbagai lembaga, perusahaan, maupun instansi pemerintahan kepada masyarakat. “Ya sangat pengaruh sekali, PO-P0 bus itu menjerit semua. Coba bayangkan ada berapa puluh ribu penumpang yang terangkut pada mudik gratis tersebut,” jelas Basuki.
Namun meski begitu, dia memprediksi untuk lonjakan penumpang sendiri baru akan terjadi pada H-4 dan H-3 lebaran. “Saat ini belum ada lonjakan signifikan. Situasi masih kondusif. Kemungkinan besok ada lonjakan, kerena sudah ada yang libur atau cuti. Tetapi demikian sudah kita antisipasi,” tambahnya.
Basuki juga menambahkan, untuk memaksimalkan pelayanan kepada penumpang, di Terminal Kampung Rambutan sendiri diadakan pengecekan kesehatan bagi para pengemudi kendaraan. Pengecekan kesehatan terhadap pengemudi kendaraan dilakukan melalui tes urine.
“Pengemudi di sini di tes kesehatannya. Seperti tensi darah, kalau tensi darah di atas 150, ya tidak boleh mengemudikan kendaraan. Paling kita imbau, kita suruh untuk istirahat dan berobat dulu,” katanya.
Sementara itu, Hanafi, ketua regu PO Sinar Jaya menyampaikan hal senada. Menurutnya, penumpang yang sebelumnya banyak menggunakan angkutan bus di terminal, beralih pada program mudik gratis tersebut. “Ya berpengaruh, seharusnya banyak yang datang ke terminal-terminal, inikan jadinya ngga pada ke terminal,” kata Hanafi.
Padahal menurut Hanafi, mengenai harga, untuk kelas ekonomi tidak ada kenaikan harga tiket, hanya kelas eksekutif dan bisnis saja yang mengalami kenaikan. “Kalau naik iya, ya sekitar separuh harga. Tapi kalau ekonomi tidak, itu sudah ditentukan dari pemerintah, mengenai tarif atas dan tarif bawah,” terang Hanafi.
Reporter: Dian Ramdhani
Editor: Frieska.