Diamma.com – Pemimpin negara seyogyanya merupakan pedoman arah untuk rakyatnya, dan pemimpin negara harus mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.
Kamis (09/08/2012) dalam acara peluncuran buku “Mengurai Masalah Bangsa dan Negara,” mantan wakil presiden Indonesia Jusuf Kalla yang menjadi tamu undangan, memberikan pandanganya untuk kondisi kepemimpinan bangsa sekarang ini.
Kalla mengatakan, suatu bangsa akan solid jika tujuan yang ingin dicapai pemimpin yaitu semata-mata hanya untuk keadilan dan kemakmuran rakyatnya.
“Kenapa Singapura dan Malaysia lebih baik dari kita? Karena Mahathir Mohamad (mantan Perdana Mentri Malaysia-red), mampu memipin bangsanya lebih terarah dari dari kita. Padahal dari segi potensial, bangsa kita lebih baik dari kedua negara itu.” ujarnya.
Untuk itu Kalla merumuskan, “pemimpin bangsa harus tahu masalah bangsanya, dia juga harus bisa mempengaruhi rakyatnya untuk ikut ke tujuannya dalam mensejahterahkan rakyat itu sendiri.”
Selain itu, Kalla juga mengingatkan kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Priyo Budi Santoso, yang juga turut hadir dalam acara itu agar kepentingan rakyat tidak disalah fungiskan.
Untuk itu, Kalla menyimpulkan bahwa ada dua hal untuk mengatasi masalah negara, yang pertama bangsa Indonesia harus bersatu untuk kepentingan bersama. Dan yang kedua adalah tida boleh ada kepentingan pribadi diatas kepentingan bersama.
Jika kedua hal itu dilanggar, menurutnya suatu bangsa akan menjadi tidak terkendali karena tidak ada contoh yang baik dari pemimpinya.
Menyinggung pertarungan pemimpin 2014 mendatang, Kalla mengingatkan bahwa siapapun pemimpin yang akan datang akan mengalami dua hal.
Yang pertama, bangsa ini sedang mengalami ekonomi yang defisit yang subsidinya sangat berlebihan. Yang kedua, ia mengatakan bahwa, “kita sedang mendekati hukum rimba. Tidak gampang orang kembali pada jalurnya,” tegasnya.
Reporter: Aslan La Ode
Editor: Frieska M.