Diamma.com – Pada bulan Ramadhan ini, masyarakat muslim Indonesia dibuat miris. Pasalnya ada tindakan kekerasan pada suadara muslim kita di belahan bumi lain, bukan dari tanah Palestina atau Suriah yang sedang terjebak konflk berdarah, namun dari tetangga kita sendiri yaitu Myanmar.
Dari Negara tersebut, muncul berita tentang pembantaian etnis muslim rohingya. Pembantaian tersebut bermula dari statement presiden Myanmar Thien sein, yang mengatakan bahwa etnis rohingya bukan ras asli Myanmar dan dia memasukan etnis tersebut sebagai imigran gelap.
Setelah itu, ada upaya dari pemerintah Myanmar untuk ‘membersihkan’ etnis tersebut dari Myanmar. Saat ini dilansir hampir 650 jiwa tewas, 1.200 hilang dan 90.000 terlantar, padahal jumlah etnis rohingya hanya berjumlah 1 juta jiwa.
Hal ini mendapat reaksi keras dari berbagai negara, Indonesia memang belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang kasus tersebut, namun berbagai pihak di Indonesia sudah mengeluarkan kecaman keras.
Seperti dari MUI yang mengutuk tindakan tersebut, karena bertentangan dengan hak asasi manusia. Kemarin pula, aliansi mahasiswa mengadakan aksi unjuk rasa di depan kedutaan Myanmar, dalam aksinya mahasiswa menuntut pemerintah Myanmar untuk menghentikan aksi sadisnya tersebut.
Selain menuntut pemerintah Myanmar, kelompok-kelompok itu juga memita pemerintah Indonesia berperan dalam penuntasan maslah tersebut. “Kami meminta pemerintah Indonesia, sebagai Negara pendiri ASEAN bisa menyelesaikan masalah tersebut,” tegas ketua MUI Bidang Luar Negeri, Muhyidin Junaidi.
Pengamat Hukum Internasional Unversitas Indonesia, Hariyadi Wiryawan juga mendesak agar pemerintah Indonesia bertindak dalam mengatasi masalah tersebut. “Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, bisa menjadi mediator bagi pemerintah Myanmar dan Rohingya untuk berdialog.”
Dia juga menambahkan, agar Indonesia sesegera mungkin mengadakan negosiasi diplomatik dengan pemerintah Myanmar untuk menghentikan aksi kekeresan di wilayah barat Rakhine, Myanmar.
Ketua PMI, yang juga sekaligus mantan Wakil Presiden Indonesia juga mendesak pemerintah Indonesia untuk bertindak. “Indonesia dalam kerangka ASEAN, dapat mendesak pemerintah Myanmar untuk menghentikan masalah tersebut.”
Selain masalah tindak kekerasan terhadap orang-orang etnis rohingya, ada masalah lain yang timbul akibat konflik tersebut, yakni keadaan pengungsi rohingya yang sangat memprihatinkan.
Oleh karena itu, Hariyadi Wiryawan meminta Pemerintah Indonesia untuk meminta bantuan kepada Uninted Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR), yang merupakan badan tinggi milik PBB untuk menangani masalah pengungsi.
“Indonesia dengan segala kemampuannya, mampu meminta UNHCR untuk menangani pengungsi rohingya yang keadaannya sangat mengenaskan,” tutur Hariyadi.
Reporter: Bagus Prayogo
Editor: Frieska M.