Jama'ah masjid Al-Jabbar, Tanggerang terlihat sedang melakukan ibdah tarawih

Diamma.com – Kementerian Agama telah mengelar sidang isbat untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan 1433 H, untuk menentukan hari pertama puasa di tahun ini.
Sudah menjadi budaya di Indonesia tentang perbedaan penentuan awal bulan Ramadhan, antara kelompok Muhammadiah dan kelompok Nahdatul Ulama (NU).
NU menentukan tanggal 1 Ramadhan dari hasil penglihatan hilal yang terlihat pada malam ini, hilal yang terlihat belum mencapai dua derajat dianggap belum cukup untuk menetapkan puasa jatuh pada hari Jum’at (20/07)
Mulai ba’da maghrib, Kamis (19/07), Kemeterian Agama memulai sidang isbat. Dari hasil sidang dikatakan, bahwa hari pertama puasa jatuh pada Sabtu, 21 Juli 2012.
Sedangkan pada kelompok Muhammadiah, ibadah puasa sudah bisa dilaksanakan pada hari Jum’at besok, dikarenakan cuaca di Jakarta yang sedang mendung membuat hilal sulit untuk dilihat jelas. Mereka menentukan awal puasa berasalkan penghitungan hisab yang jatuh pada Jum’at 20 juni 2012.
Hal ini membuat beberapa masyarakat berbeda dalam menentukan awal ramadhan. Seperti halnya jama’ah masjid Al-jabbar, Tangerang, yang sudah mengelar shalat tarawih. Mereka menyatakan bahwa, mengikuti perhitungan dari muhammadiah.
“Saya sudah dari kecil mengikuti muhammadiah, jadi walaupun NU bilang hari sabtu, saya tetap hari Jum’at puasanya,” ungkap hermansyah, salah satu warga.
Reporter: Kharis Karim N. / Fotografer: Kharis K.N
Editor: Frieska M.