Diamma.com – Jakarta, Selasa (13/02) Cuaca ekstrim saat ini sedang terjadi di berbagai Negara belahan dunia, termasuk Indonesia.
Keadaan ini sangat mengkhawatirkan, cuaca yang tidak menentu membuat orang sulit untuk memprediksi datangnya hujan.
Oleh karena itu, banjir pun sulit dihindari bagi warga yang tinggal dititik–titik rawan banjir.
Seperti halnya desa Karang Mulia – Tanggerang, yang biasa terkena banjir jika musim hujan melanda.
“Bencana tersebut terjadi karena adanya penggusuran lahan pertanian oleh beberapa pihak tertentu, untuk dijadikan perumahan,” ujar Muhammad Hendrik warga setempat.
Banjir ini biasa dialami oleh warga sekitar lima tahun sekali, tapi saat ini hal itu sudah tidak menjadi patokan untuk datangnya banjir.
“Air kiriman ini biasanya dari daerah Bogor,” tutur Ela isteri Ketua RT 01/03.
“Banjir ini terjadi sekitar menjelang waktu subuh dini hari tadi,” tambahnya saat ditemui diamma.com.
Banjir ini merendam beberapa bangunan diantaranya pabrik mebel, pabrik mie, pabrik tahu dan sebagian rumah warga setempat.
Ketinggian air sempat sepinggul orang dewasa, namun saat ini ketinggian air sudah mulai surut setinggi betis orang dewasa. Banjir kiriman ini tidak membuat aktivitas warga terhenti, terkecuali mereka yang bekerja di pabrik.
Antisipasi warga untuk penanggulangan banjir itu sudah dilakukan dari pembersihan lingkungan, membuat biopori, sampai membuat tanggul dipinggiran kali. Hal ini supaya bisa meredam tingkat ketinggian banjir di wilayah desa.
Warga sudah menyadari bahwa dipemukiman mereka sering terjadi banjir, oleh karena itu mereka membangun rumah bertingkat sebagai solusi saat banjir datang.
“Warga berharap, semoga pemeritah ikut serta dalam melakukan perbaikan daerah-daerah rawan banjir seperti daerah kita,” ucap ibu dua orang anak ini.
Reporter : Erwin Tri Prasetyo, Al-Bastha R (Calon Cinta) / Fotografer : Al-Bastha R (Calon Cinta)
Editor : Frieska M.