Oleh Fadhis Abie Putra, Hikmah Rani, Junita Marlin / Illustrasi : Ilst
Diamma – Dana bantuan yang diberikan untuk mahasiswa aktif atau sering disebut beasiswa berasal dari DIKNAS, namun dana tersebut bersifat pasif atau tidak rutin dari tahun ke tahun. “Dua tahun belakangan ini UPDM(B) mendapatkan dana bantuan tersebut” ucap Usman, pihak Rektorat. Target beasiswa ada dua kriteria yaitu PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dan BBM (Bantuan Bea Mahasiswa). PPA bisa diajukan jika indeks prestasi nilai mahasiswa minimal 3.00 dan BBM diajukan jika perekonomian mahasiswa rendah, mahasiswa yang terlibat dalam organisasi kampus biasanya mendapatkan beasiswa tergantung kebijakan dari kampus . “Persyaratan awal bisa dibilang mudah”, ucap Ida mahasiswa Fikom 2009.
Cukup menyerahkan transkip nilai, foto kopi kartu mahasiswa yang dikemas dalam map coklat dan diserahkan kepada pihak rektorat masing-masing fakultas. Informasi yang di dapat reporter DIAMMA belum sampai situ persyaratannya, setelah mahasiswa terpilih untuk mendapatkan beasiswa mahasiswa diwajibkan menyerahkan foto, keterangan penghasilan orang tua, rekening listrik, surat keterangan tidak mampu dari ketua RT dan lain-lain. Hal inilah yang menyebabkan FKG mengundurkan diri dalam bantuan tersebut, dikarenakan keberatan mengurus surat keterangan tidak mampu. Acuan untuk meningkatkan indeks prestasi nilai adalah salah satu alasan mengajukan beasiswa, ucap ida mahasiswi berkulit putih. Kesimpulannya mahasiswa yang perekonomiannya tinggi walaupun Indeks prestasi nilai minimal 3.00 tidak berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa tersebut, karena harus mengajukan surat keterangan tidak mampu sebagi salah satu syarat. Fakta narasumber Diamma menemukan ada beberapa mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tanpa kriteria tersebut, yaitu melalui jalur kedekatan dengan pihak kampus.
Dari data yang diperoleh tahun 2009 ada 100 orang mahasiswa dari tiga fakultas (Fikom, FE, FISIP) kecuali FKG yang tidak mendapatkan beasiswa, uang tunai sebesar Rp 3.000.000,- diberikan pada mahasiswa. Tranparansi yang dilakukan untuk dana tersebut diketahui sudah dipublikasikan melaui papan pengumuman. Anehnya dari sebagian mahasiswa tidak mengetahui keberadaan transparansi tersebut, dengan jumlah keseluruhan dana bantuan dari DIKNAS tahun 2009 sebesar Rp300.000.000. Jangankan berbicara tentang transparansi, informasi mengenai beasiswapun kurang jelas sosialisasinya. Kalau sudah begitu dimanakah beasiswa tersebut?.