Saat ini Indonesia rentan akan bencana alam yang melanda bumi pertiwi. Apakah ada rencana Tuhan dibalik semua bencana?

Oleh Fariz Afif Sudrajat, Hikmah Rani

Diamma – Indonesia tanah airku,  tanah air tumpah darahku. Arti dari kata-kata tersebut mengingatkan   kita sebagai penduduk bangsa Indonesia harus menjaga lingkungan, yang merupakan tempat kehidupan sehari-hari baik di darat, laut maupun udara.  Tetapi ada apa dengan Indonesia saat ini?.

Bencana selalu hadir setiap tahun di Indonesia yang  telah merenggut banyak korban jiwa, dan kini bumi pertiwi rentan akan bencana belakangan ini, seperti Tsunami di Mentawai (Sumatra Barat), Gunung Merapi Meletus di Daerah Istimewa Yogyakarta (Jawa Tengah), Banjir Bandang di Wasior (Papua Barat) dan mungkin masih ada kehendak Tuhan YME yang  kita tidak ketahui.

Seakan-akan kita dibuat sadar atas perbuatan selama hidup ketika terkena musibah. Namun, setelah peristiwa tersebut berlalu apa yang terjadi?  “banyak masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan hidup khususnya gunung merapi,” ujar Nirwan mahasiswa Fikom 2009.  Hal senada juga dikatakan Nirwan “kita harus banyak mendekatkan diri kepada tuhan dan introspeksi kepada lingkungan kita, apakah kita berbuat baik atau buruk, Apabila kita berbuat buruk akan terjadi bencana yang sudah hukum alamnya,” katanya.

Apa penyebab bencana sebenarnya terjadi?. “Mungkin karena bumi sudah tua dan juga masyarakat yang tidak bisa menjaga ekosistem, maka alam di bumi pertiwi ini menjadi murka terhadap masyarakat yang tidak bisa menjaganya,” ucap Andhika  mahasiswa Fikom 2009. Bencana tidak akan terjadi tanpa adanya penyebab, adapun dua pendapat bencana tersebut dapat terjadi  yaitu yang pertama karena manusia itu sendiri, kedua karena azab Tuhan YME. “korban jiwa dapat di antisipasi dari pihak yang berwenang, seperti bencana tsunami di Mentawai (Sumatera Barat). Dimana manusia sudah seringkali diperingati bahwa akan adanya bencana, namun kelalaian manusia itu sendiri mereka tidak mempercayai hal tersebut dan tidak ingin di evakuasi ke tempat yang lebih aman akibatnya banyak yang menjadi korban pada bencana Tsunami Mentawai,” ujar Dosen Agama Islam Univ.Prof.DR Moestopo(Beragama). “Selain itu, azab dari tuhan seharusnya kita evaluasi diri mungkin banyak dosa yang dilakukan bangsa Indonesia seperti korupsi dan pemimpin yan tidak peduli terhadap rakyat yang membutuhkan,” tutur Ismi sambil tersenyum.

“Menghidupkan rasa empati yang kurang, kita hanya sekedar memiliki sikap simpati, tetapi tidak ada wujud nyata langsung kepada rakyat yang berada dibawah kita. Biasanya rakyat Indonesia hanya melihat penderita apabila perlu baru dibantu, tetapi apabila penderitaannya biasa-biasa saja tidak dibantu oleh pemerintahan sekarang,” ucap Ismi.  Makna ketika kita memetik hikmah dibalik bencana tersebut, pasti kita akan selalu mengingat Allah. “Bencana itu adalah teguran kepada kita agar kita sadar betapa pentingnya menjaga alam semesta dan se-isinya, dimana Allah SWT akan sangat murka kepada hambanya yang tidak mau menjaga alam ini,” tutur Jajang selaku Marbod di Masjid Darul Ihsan. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan, karena Allah SWT selalu memaafkan hambanya yang ingin bertaubat,” tambah Jajang.

Makna dibalik bencana ini seharusnya membuat kita sebagai masyarakat Indonesia peduli dengan lingkungan disekitar. Adapun hal yang perlu diperhatikan  seperti membuang sampah pada tempatnya, jangan menebang pohon sembarangan yang akan berakibat tanah longsor. Kemudian bagaimana anda menyikapinya? evaluasilah diri kita dimana letak kesalahan kita. Allah akan senang terhadap hambanya yang selalu bersyukur, selalu menjaga alamnya dan semoga kita akan di jauhkan dari marabahaya dan bencana- bencana. Marilah mulai sekarang melindungi bumi kita, Save our earth.