Harga tiket yang melonjak naik, ketika mau memasuki bulan Ramadan. Foto: tempo.com

Diamma.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) angkutan udara pada Maret 2019 menurun 21,94 persen dari periode yang sama di tahun lalu.

Menurut data BPS, jumlah penumpang penerbangan domestik pada Maret 2019 hanya 6,03 juta dibandingkan dengan Maret 2018 yang mencapai 7,73 juta penumpang.

Suhariyanto, selaku kepala BPS mengungkapkan bahwa harga tiket yang tinggi jadi penyebab dari menurunnya jumlah penumpang angkutan udara domestik.

“Penyebab penurunan jumlah penumpang angkutan udara domestik adalah harga tiket yang masih tinggi,” ungkap Suhariyanto, seperti dilansir dari cnnindonesia.com.

Meski menurun, Suhariyanto mengatakan bahwa jumlah penumpang domestik pada Maret 2019 kemarin naik menjadi 7,18 persen dibandingkan Februari 2019 secara bulanan.

Berdasarkan pada data BPS, pada bulan April 2019 lalu, kenaikan tarif angkutan udara masih terjadi.

Penurunan jumlah penumpang pesawat domestik pun jadi perhatian Suhariyanto. Karena, hal tersebut dapat berpengaruh pada sektor transportasi dan pariwisata juga dalam skala luas akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi.

Suhariyanto pun berharap pemerintah segera mencari cara untuk melakukan penekanan tarif angkutan udara. Mengingat sebentar lagi akan memasuki Ramadan dan periode mudik yang biasanya akan mendongkrak tarif angkutan udara lebih lagi.

“Saya yakin Pak Menko (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan) dan Pak Menhub (Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi) sedang berusaha, rapat, untuk menyelesaikan masalah tiket ini,” tuturnya.

Penulis: Anggi Balqis
Editor: Gadis Ayu Maharani